Sejarah FC Barcelona
Pada tanggal 29 November 1899, Hans Gamper mendirikan
Futbol Club Barcelona, bersama dengan sebelas pecinta 'sepak bola'
lainnya, sebuah permainan yang masih tidak dikenal di bagian dari dunia
ini
Ia tidak pernah membayangkan sebelumnya seberapa besar pengaruh
dari inisiatif itu pada akhirnya akan berkembang. Dengan sejarah lebih
dari seratus tahun, FC Barcelona telah tumbuh dengan luar biasa di
setiap area dan berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih besar dari
sekedar klub olahraga, yang membuat slogan Barça ‘lebih dari sekedar
klub’ menjadi sebuah kenyataan.
Barça telah menjadi, bagi jutaan orang di seluruh dunia, sebuah simbol dari identitas mereka, dan tidak hanya dalam artian olahraga, namun juga dalam pengertian masyarakat, politik, dan budaya. Melalui masa-masa yang paling sulit, Barça adalah standar yang mewakili Catalonia dan keinginan masyarakat Catalan atas kebebasan, sebuah simbol yang tetap terkait secara erat dengan kekhasan Klub ini dengan anggotanya sampai hari ini. Dalam konteks negara Spanyol, Barça dipandang sebagai klub yang terbuka dan demokratis. Dan di seluruh dunia, Barça dikenal dengan kegiatan-kegiatannya yang penuh kepedulian, dan secara khusus anak-anak melalui perjanjian pemberian sponsornya dengan Unicef.
Selama satu abad penuh, FC Barcelona telah melalui momen-momen kemenangan dan kejatuhan, periode-periode kecermerlangan dan juga yang kurang berhasil, kisah kemenangan dan kekalahan yang menjadikannya rendah hati. Namun, berbagai peristiwa ini telah membantu membentuk kepribadian Klub, yang disebabkan oleh sifatnya yang khas, dianggap unik di dunia.
Dengan sejarah lebih dari seratus tahun, secara alami ada banyak masa-masa yang berbeda, baik dalam pengertian sosial maupun olahraga. Dalam tahun-tahun awal (1899-1922), dari yayasan klub sampai pembangunan stadion Les Corts, Barça adalah sebuah klub yang membedakan dirinya dari semua tim sepak bola lainnya di Barcelona, sampai pada titik di mana Barça dikenal identik dengan kota ini sebagai suatu kesatuan. Barça dengan segera menjadi klub terkemuka di Catalonia, dan juga mengasosiasikan dirinya dengan identitas nasional Catalan yang terus bertumbuh.
Dari Les Corts sampai Camp Nou (1922-1957), klub ini melalui masa-masa pasang-surut. Keanggotaannya mencapai 10.000 orang untuk pertama kalinya, saat sepak bola berkembang menjadi fenomena massa dan menjadi profesional, serta ada tahun-tahun dengan tokoh-tokoh legendaris seperti Alcántara dan Samitier. Namun, disebabkan oleh kesulitan material dan masalah-masalah politik dari Perang Sipil Spanyol dan periode pasca-perang, klub ini terpaksa mengalami beberapa situasi yang sulit, termasuk pembunuhan Presiden Josep Sunyol pada tahun 1936, sang tokoh yang telah menyebar-luaskan slogan ‘olahraga dan kebangsaan'. Namun, klub ini bertahan hidup, dan periode pemulihan sosial dan olahraga terlaksana dalam bentuk Camp Nou, bertepatan dengan kehadiran dari Ladislau Kubala yang berpengaruh sangat besar.
Dari pembangunan Camp Nou sampai ulang tahun ke-75 (1957-1974), Barça mengalami hasil yang biasa saja namun terkonsolidasi sebagai sebuah entitas, dengan keanggotaan yang bertambah secara konstan juga pemulihan identias yang lambat namun ajek dalam masa-masa sulit. Sensasi yang sangat jelas terlihat untuk pertama kalinya dalam kata-kata ‘Barça, lebih dari sekedar klub’ diproklamirkan oleh presiden Narcís de Carreras. Dewan yang dikepalai oleh Agustí Montal membawa seorang pemain ke Barcelona yang akan mengubah sejarah klub, yaitu Johan Cruyff.
Mulai dari ulang tahun ke-7 sampai Piala Eropa (1974-1992), klub ini menyaksikan perubahan klub-klub sepak bola ke demokrasi, awal dari kepresidenan Josep Lluís Núñez yang panjang, perluasan Camp Nou pada peristiwa Piala Dunia 1982 dan kemenangan Piala Winners di Basle (1979), sebuah kesuksesan besar tidak hanya dalam pengertian olahraga namun juga pengertian sosial, dengan pertambahan pendukung Barça yang besar dan luar biasa yang menunjukkan kepada Eropa akan kesatuan bendera Barcelona dan Catalan. Cruyff kembali, kali ini sebagai pelatih, dan menciptakan yang kemudian dikenal sebagai 'Tim Impian' (1990-1994), di mana kejayaan yang memahkotainya adalah penaklukan terhadap Piala Eropa di Wembley (1992), berkat gol terkenal Koeman.
Dominasi Internasional dunia. Mulai dari Wembley hingga kemenangan treble kedua (1992-2015), adalah saat di mana kemajuan terkini dari klub terjadi, di antaranya tujuh keberhasilannya yang terhebat, dengan lima Piala Eropa dan dua Piala Dunia Antar Klub. Tahun-tahun itu ditandai dengan berakhirnya kepresidenan Josep Lluís Núñez yang panjang berakhir, dan perayaan perayaan Seratus Tahun klub (1999), yang menunjukan potensi luar biasa. Setelah kepresidenan Joan Gaspart (2000-2003), pemilihan pada bulan Juni 2003 membawa kepemimpinan Joan Laporta, yang merupakan awal dari ekspansi sosial yang baru, meraih 172.938 anggota, dan kesuksesannya yang lebih banyak di lapangan, di antaranya empat gelar liga, gelar Liga Champions dimenangkan di Paris dan Roma serta Piala Dunia FIFA Club.
Pada musim 2008-09, kehadiran Josep Guardiola sebagai pelatih tim pertama membawa energi baru bagi klub ini dan mereka mencatat musim yang paling berhasil dalam seluruh sejarah mereka dengan memenangkan enam gelar yang akan selalu dikenang dalam ingatan semua fans Barça. Kesuksesan di lapangan telah membantu klub ini memperluas peran sosial dan meningkatkan profil media mereka. Pada musim 2009/10, terpilihnya Guardiola yang kedua kalinya, gelar Liga dimenangkan untuk dua tahun berturut-turut, dan yang ke-20 dalam sejarah klub, yang menetapkan rekor baru dengan 99 poin dan terus berlanjut. Gelar tersebut diputuskan hingga hari terakhir, dengan pertandingan melawan Valladolid, dan perayaan berlangsung pada malam yang sama bersama para fans di Camp Nou. Dibawah kepresidenan Sandro Rosell (2010-2014) kejayaan dalam bidang olahraga terus berlanjut dengan kemenangan Liga dan Liga Champions di musim 2010/11 dan Piala Dunia Antar Klub musim 2011/12 serta Copa del Rey di musim yang sama, gelar terakhir yang dimenangkan bersama Josep Guardiola. Kemudian kemenangan Liga 2012/13, dibawah pelatih Tito Vilanova dan dengan rekor baru 100 poin. Di musim 2014/15, bersama dengan Presiden Josep Maria Bartomeu dan Luis Enrique sebagai pelatih baru, Barça kembali memenangkan treble kedua sepanjang sejarahnya, dengan membawa pulang gelar Liga, Copa del Rey (Piala Raja) dan Liga Champions.
Kejayaan Futbol Club Barcelona terpampang, di antara banyak faktor lainnya, melalui daftar prestasi yang mengagumkan sehingga menjadikan tim dengan gelar terbanyak di Spanyol dan bahkan salah satu dari klub dunia yang memiliki banyak titel. Lemari pajang di museum FCB memiliki seluruh trofi yang memungkinkan didapatkan, yaitu dengan Piala Eropa yang dimenangkan di Wembley (1992), Paris (2006), Roma (2009), Wembley (2011) dan Berlín (2015), serta Piala Dunia Antar Klub di Abu Dhabi (2009) dan Yokohama (2011).
Selain dari memenangkan gelar teratas Eropa, Barça juga mendapatkan kehormatan di Eropa dengan menjadi satu-satunya tim Eropa yang muncul dalam setiap edisi kompetisi klub Eropa sejak turnamen-turnamen tersebut diciptakan pertama kalinya pada tahun 1955. Antara keberhasilan besar Barcelona di Eropa termasuk diantaranya menjadi ‘raja dari Piala Winners ', yang telah memenangkannya sebanyak empat kali.
Selain itu, FC Barcelona juga memenangkan tiga Piala Fairs (turnamen yang sekarang dikenal sebagai Piala UEFA dan sekarang Liga Eropa) pada tahun 1958, 1960, dan 1966. Pada tahun 1971, Barça memenangkan piala langsung dalam pertandingan di antara mereka, sebagai pemenang yang pertama kalinya dalam kompetisi tersebut, dan Leeds United sebagai yang terakhir.
Barça telah menjadi, bagi jutaan orang di seluruh dunia, sebuah simbol dari identitas mereka, dan tidak hanya dalam artian olahraga, namun juga dalam pengertian masyarakat, politik, dan budaya. Melalui masa-masa yang paling sulit, Barça adalah standar yang mewakili Catalonia dan keinginan masyarakat Catalan atas kebebasan, sebuah simbol yang tetap terkait secara erat dengan kekhasan Klub ini dengan anggotanya sampai hari ini. Dalam konteks negara Spanyol, Barça dipandang sebagai klub yang terbuka dan demokratis. Dan di seluruh dunia, Barça dikenal dengan kegiatan-kegiatannya yang penuh kepedulian, dan secara khusus anak-anak melalui perjanjian pemberian sponsornya dengan Unicef.
Selama satu abad penuh, FC Barcelona telah melalui momen-momen kemenangan dan kejatuhan, periode-periode kecermerlangan dan juga yang kurang berhasil, kisah kemenangan dan kekalahan yang menjadikannya rendah hati. Namun, berbagai peristiwa ini telah membantu membentuk kepribadian Klub, yang disebabkan oleh sifatnya yang khas, dianggap unik di dunia.
Dengan sejarah lebih dari seratus tahun, secara alami ada banyak masa-masa yang berbeda, baik dalam pengertian sosial maupun olahraga. Dalam tahun-tahun awal (1899-1922), dari yayasan klub sampai pembangunan stadion Les Corts, Barça adalah sebuah klub yang membedakan dirinya dari semua tim sepak bola lainnya di Barcelona, sampai pada titik di mana Barça dikenal identik dengan kota ini sebagai suatu kesatuan. Barça dengan segera menjadi klub terkemuka di Catalonia, dan juga mengasosiasikan dirinya dengan identitas nasional Catalan yang terus bertumbuh.
Dari Les Corts sampai Camp Nou (1922-1957), klub ini melalui masa-masa pasang-surut. Keanggotaannya mencapai 10.000 orang untuk pertama kalinya, saat sepak bola berkembang menjadi fenomena massa dan menjadi profesional, serta ada tahun-tahun dengan tokoh-tokoh legendaris seperti Alcántara dan Samitier. Namun, disebabkan oleh kesulitan material dan masalah-masalah politik dari Perang Sipil Spanyol dan periode pasca-perang, klub ini terpaksa mengalami beberapa situasi yang sulit, termasuk pembunuhan Presiden Josep Sunyol pada tahun 1936, sang tokoh yang telah menyebar-luaskan slogan ‘olahraga dan kebangsaan'. Namun, klub ini bertahan hidup, dan periode pemulihan sosial dan olahraga terlaksana dalam bentuk Camp Nou, bertepatan dengan kehadiran dari Ladislau Kubala yang berpengaruh sangat besar.
Dari pembangunan Camp Nou sampai ulang tahun ke-75 (1957-1974), Barça mengalami hasil yang biasa saja namun terkonsolidasi sebagai sebuah entitas, dengan keanggotaan yang bertambah secara konstan juga pemulihan identias yang lambat namun ajek dalam masa-masa sulit. Sensasi yang sangat jelas terlihat untuk pertama kalinya dalam kata-kata ‘Barça, lebih dari sekedar klub’ diproklamirkan oleh presiden Narcís de Carreras. Dewan yang dikepalai oleh Agustí Montal membawa seorang pemain ke Barcelona yang akan mengubah sejarah klub, yaitu Johan Cruyff.
Mulai dari ulang tahun ke-7 sampai Piala Eropa (1974-1992), klub ini menyaksikan perubahan klub-klub sepak bola ke demokrasi, awal dari kepresidenan Josep Lluís Núñez yang panjang, perluasan Camp Nou pada peristiwa Piala Dunia 1982 dan kemenangan Piala Winners di Basle (1979), sebuah kesuksesan besar tidak hanya dalam pengertian olahraga namun juga pengertian sosial, dengan pertambahan pendukung Barça yang besar dan luar biasa yang menunjukkan kepada Eropa akan kesatuan bendera Barcelona dan Catalan. Cruyff kembali, kali ini sebagai pelatih, dan menciptakan yang kemudian dikenal sebagai 'Tim Impian' (1990-1994), di mana kejayaan yang memahkotainya adalah penaklukan terhadap Piala Eropa di Wembley (1992), berkat gol terkenal Koeman.
Dominasi Internasional dunia. Mulai dari Wembley hingga kemenangan treble kedua (1992-2015), adalah saat di mana kemajuan terkini dari klub terjadi, di antaranya tujuh keberhasilannya yang terhebat, dengan lima Piala Eropa dan dua Piala Dunia Antar Klub. Tahun-tahun itu ditandai dengan berakhirnya kepresidenan Josep Lluís Núñez yang panjang berakhir, dan perayaan perayaan Seratus Tahun klub (1999), yang menunjukan potensi luar biasa. Setelah kepresidenan Joan Gaspart (2000-2003), pemilihan pada bulan Juni 2003 membawa kepemimpinan Joan Laporta, yang merupakan awal dari ekspansi sosial yang baru, meraih 172.938 anggota, dan kesuksesannya yang lebih banyak di lapangan, di antaranya empat gelar liga, gelar Liga Champions dimenangkan di Paris dan Roma serta Piala Dunia FIFA Club.
Pada musim 2008-09, kehadiran Josep Guardiola sebagai pelatih tim pertama membawa energi baru bagi klub ini dan mereka mencatat musim yang paling berhasil dalam seluruh sejarah mereka dengan memenangkan enam gelar yang akan selalu dikenang dalam ingatan semua fans Barça. Kesuksesan di lapangan telah membantu klub ini memperluas peran sosial dan meningkatkan profil media mereka. Pada musim 2009/10, terpilihnya Guardiola yang kedua kalinya, gelar Liga dimenangkan untuk dua tahun berturut-turut, dan yang ke-20 dalam sejarah klub, yang menetapkan rekor baru dengan 99 poin dan terus berlanjut. Gelar tersebut diputuskan hingga hari terakhir, dengan pertandingan melawan Valladolid, dan perayaan berlangsung pada malam yang sama bersama para fans di Camp Nou. Dibawah kepresidenan Sandro Rosell (2010-2014) kejayaan dalam bidang olahraga terus berlanjut dengan kemenangan Liga dan Liga Champions di musim 2010/11 dan Piala Dunia Antar Klub musim 2011/12 serta Copa del Rey di musim yang sama, gelar terakhir yang dimenangkan bersama Josep Guardiola. Kemudian kemenangan Liga 2012/13, dibawah pelatih Tito Vilanova dan dengan rekor baru 100 poin. Di musim 2014/15, bersama dengan Presiden Josep Maria Bartomeu dan Luis Enrique sebagai pelatih baru, Barça kembali memenangkan treble kedua sepanjang sejarahnya, dengan membawa pulang gelar Liga, Copa del Rey (Piala Raja) dan Liga Champions.
Kejayaan Futbol Club Barcelona terpampang, di antara banyak faktor lainnya, melalui daftar prestasi yang mengagumkan sehingga menjadikan tim dengan gelar terbanyak di Spanyol dan bahkan salah satu dari klub dunia yang memiliki banyak titel. Lemari pajang di museum FCB memiliki seluruh trofi yang memungkinkan didapatkan, yaitu dengan Piala Eropa yang dimenangkan di Wembley (1992), Paris (2006), Roma (2009), Wembley (2011) dan Berlín (2015), serta Piala Dunia Antar Klub di Abu Dhabi (2009) dan Yokohama (2011).
Selain dari memenangkan gelar teratas Eropa, Barça juga mendapatkan kehormatan di Eropa dengan menjadi satu-satunya tim Eropa yang muncul dalam setiap edisi kompetisi klub Eropa sejak turnamen-turnamen tersebut diciptakan pertama kalinya pada tahun 1955. Antara keberhasilan besar Barcelona di Eropa termasuk diantaranya menjadi ‘raja dari Piala Winners ', yang telah memenangkannya sebanyak empat kali.
Selain itu, FC Barcelona juga memenangkan tiga Piala Fairs (turnamen yang sekarang dikenal sebagai Piala UEFA dan sekarang Liga Eropa) pada tahun 1958, 1960, dan 1966. Pada tahun 1971, Barça memenangkan piala langsung dalam pertandingan di antara mereka, sebagai pemenang yang pertama kalinya dalam kompetisi tersebut, dan Leeds United sebagai yang terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar